Langsung ke konten utama

Pengiriman Kuli Kontrak Banjarnegara ke Negara Suriname (Bag. 2)

Tanggal 21 Mei 1890 dengan kapal SS Koningin Emma, pertama kalinya bangsa jawa diberangkatkan dari Batavia menuju negara Suriname, dengan jumlah 94 orang. Setelah singgah di Negeri Belanda, akhirnya kapal tiba di Suriname pada tanggal 09 Agustus 1890. Bangsa  Jawa (meskipun sebenarnya bukan dari suku Jawa saja), di sana dipekerjakan sebagai kuli kontrak dengan masa kontrak 5 tahun. Pengiriman tenaga kerja dari Jawa tersebut berlangsung hingga tahun 1939, dengan jumlah mencapai 32.956 orang.

Dan, diantara orang Jawa yang dikirim ke Suriname tersebut, banyak juga orang-orang dari wilayah eks Karesidenan Banyumas, lebih dari 1000-an orang, termasuk diantaranya dari Kabupaten Banjarnegara.

Melalui penelusuran data di https://www.nationaalarchief.nl/ atau http://www.gahetna.nl/, sementara ini ditemukan lebih dari 60 orang yang berasal dari Kabupaten Banjarnegara. Siapa saja mereka?

Baiklah, mari kita simak data berikut ini. Siapa tahu diantara mereka adalah keluarga Anda!

























Komentar

Postingan populer dari blog ini

PTO PNPM MANDIRI PERDESAAN 2014

Telah disahkan Petunjuk Tehnis Operasional (PTO) pada tanggal 2 Mei 2014 terkait dengan pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan. PTO ini merupakan pedoman terbaru dalam rangka pelaksanaan PNPM, menggantikan PTO sebelumnya. Didalamnya terapat penambahan ataupun perubahan / revisi.  Disamping PTO tersebut, juga dilengkapi dengan 14 Buku Penjelasan PTO serta 1 Buku Forumulir. Sampul PTO sekarang berwarna merah. Adapun buku penjelasan PTO serta Formulir tersebut secara garus besar terdiri dari : 1. Penjelasan I,     Sosialisasi Dan Penyebaran Informasi 2. Penjelasan II,    Fasilitasi Dan Pengembangan Kapasitas.  3. Penjelasan III,   Musyawarah Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan. 4. Penjelasan IV,   Jenis Dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan. 5. Penjelasan V,    Pemangku Kepentingan dan Pelaku PNPM Mandiri Perdesaan 6. Penjelasan VI,   Penulisan...

Pabrik Gula (PG) Klampok (Banjarnegara), Tempo Dulu

Pabrik Gula  milik swasta dan milik negara di Indonesia mulai bermunculan setelah dimulainya era liberalisme pada masa penjajahan Hindia Belanda (1870), dengan diperkenalkannya Hak Sewa Tanah untuk penggunaan selama 70 tahun. Sebelumnya, telah berdiri sejumlah pabrik gula sederhana untuk mengolah hasil panen tebu, yang termasuk dalam komoditi yang diikutsertakan dalam program  Cultuurstelsel . Salah satu pabrik gula yang pernah berdiri dan sekarang tinggal kenangan, adalah Pabrik Gula Klampok, sekarang di Kecamatan Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara. Pabrik gula Klampok mulai dibangun tahun 1889 dipimpin Administratur Jacobus Franciscus de Ruyter de Wildt. Dia lahir tanggal 25 Mei 1851 di Utrecht dan meninggal di Klampok pada tanggal 7 Juli 1904. Perkebunan tebu untuk mensuplai bahan baku pabrik terbentang luas, antara lain dari wilayah Kab. Banjarnegara (Kec. Purwonegara, Mandiraja, Purwareja Klampok, Susukan, Rakit), ...

Penarikan Pasukan Belanda dari Solo

Peristiwa sejarah yang terekam dalam dokumentasi foto, yaitu peristiwa serah terima penguasaan wilayah dan penarikan Pasukan Belanda dari Solo, Jawa Tengah. Peristiwa semacam itu juga terjadi di daerah lain menjelang penyerahan kedaulatan RI dari Belanda tanggal 27 Desember 1949. Pada album foto ini, adalah foto penarikan pasukan Belanda dari Solo atau Surakarta yang terjadi pada t anggal 12 Nopember 1949, berlokasi di Stadion Sri Wedari , Solo.  Foto asli dari sumbernya:  www.nationaalarchief.nl/   adalah hitam putih, dan kali ini diedit supaya lebih menarik dan kekinian. 1. Kedatangan pasukan Indonesia menuju Stadion 2. Berjaga-jaga di beberapa sudut kota selama proses acara  Depan pintu masuk Pasar Gede  Menjaga tangsi militer  Depan restoran Malang, sebelah alun-alun 3. Pasukan yang lain berbaris menuju arena dalam stadion 4. Proses Serah Terima di dalam stadion Paku Buwono XII (...