Langsung ke konten utama

Promosi Produk Kelompok Lewat Forum Pertemuan

Banyak cara dan media untuk mempromosikan produk kelompok binaan UPK. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan forum-forum pertemuan di tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten, dan lain-lain. Dalam momentum pertemuan tersebut, banyak pihak atau unsur terkait yang hadir. Sebagai sebuah produk baru ataupun produk lama tapi jangkauan pemasaran masih sempit, tentunya mereka butuh promosi. Nah,... apa salahnya disebuah forum yang biasanya dihadiri banyak orang tersebut kita manfaatkan untuk membantu aspek pemasaran produk kelompok. Murah meriah kan?! Tidak harus ada target terjadi transaksi penjualan yang banyak, minimal produk mulai dikenal masyarakat itu sudah cukup lumayan. Peribahasa mengatakan: Tidak kenal Tidak Sayang.
 
Foto di bawah ini adalah salah satu contoh pemanfaatam momentum MAD Prioritas Usulan (1 Desember 2012) di Kecamatan Purwanegara untuk media promosi produk kelompok binaan UPK. Tidak sulit koq untuk mengadakan kegiatan tersebut.

  1. Mendata produk-produk kelompok binaan UPK
  2. Mengundang kelompok binaan dalam forum MAD, sekaligus didorong untuk berpartisipasi dalam ajang promo tersebut
  3. Panitia MAD memfasilitasi tempat dan alat yang dibutuhkan dan di tempatkan yang strategis di area ajang MAD.
  4. Ketua forum MAD membantu mempromosikan di forum MAD tentang produk kelompok

Cukup !!!!



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PTO PNPM MANDIRI PERDESAAN 2014

Telah disahkan Petunjuk Tehnis Operasional (PTO) pada tanggal 2 Mei 2014 terkait dengan pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan. PTO ini merupakan pedoman terbaru dalam rangka pelaksanaan PNPM, menggantikan PTO sebelumnya. Didalamnya terapat penambahan ataupun perubahan / revisi.  Disamping PTO tersebut, juga dilengkapi dengan 14 Buku Penjelasan PTO serta 1 Buku Forumulir. Sampul PTO sekarang berwarna merah. Adapun buku penjelasan PTO serta Formulir tersebut secara garus besar terdiri dari : 1. Penjelasan I,     Sosialisasi Dan Penyebaran Informasi 2. Penjelasan II,    Fasilitasi Dan Pengembangan Kapasitas.  3. Penjelasan III,   Musyawarah Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan. 4. Penjelasan IV,   Jenis Dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan. 5. Penjelasan V,    Pemangku Kepentingan dan Pelaku PNPM Mandiri Perdesaan 6. Penjelasan VI,   Penulisan...

Pabrik Gula (PG) Klampok (Banjarnegara), Tempo Dulu

Pabrik Gula  milik swasta dan milik negara di Indonesia mulai bermunculan setelah dimulainya era liberalisme pada masa penjajahan Hindia Belanda (1870), dengan diperkenalkannya Hak Sewa Tanah untuk penggunaan selama 70 tahun. Sebelumnya, telah berdiri sejumlah pabrik gula sederhana untuk mengolah hasil panen tebu, yang termasuk dalam komoditi yang diikutsertakan dalam program  Cultuurstelsel . Salah satu pabrik gula yang pernah berdiri dan sekarang tinggal kenangan, adalah Pabrik Gula Klampok, sekarang di Kecamatan Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara. Pabrik gula Klampok mulai dibangun tahun 1889 dipimpin Administratur Jacobus Franciscus de Ruyter de Wildt. Dia lahir tanggal 25 Mei 1851 di Utrecht dan meninggal di Klampok pada tanggal 7 Juli 1904. Perkebunan tebu untuk mensuplai bahan baku pabrik terbentang luas, antara lain dari wilayah Kab. Banjarnegara (Kec. Purwonegara, Mandiraja, Purwareja Klampok, Susukan, Rakit), ...

Rumah Tingkat

Ada hal mirip antara aku dan kedua anakku yang kini duduk di kelas 1 dan kelas 5 SD. Kemiripan itu terletak pada impian untuk memiliki rumah bertingkat. Waktu dulu, aku (dan juga kebanyakan orang saat itu), memandang bahwa orang yang memiliki rumah bertingkat berarti orang kaya, alias lambang kemakmuran.  Namun, aku kurang tahu persis apa yang ada dibenak pikiran anak-anaku kini, kenapa mereka mengalami hal yang sama seperti yang pernah ku alami: bermimpi punya rumah bertingkat. Apakah mereka yang merupakan generasi masa kini, juga masih punya pandangan bahwa rumah bertingkat juga supaya dianggap sebagai orang kaya? Atau mereka hanya memilki bayangan bahwa andai punya rumah bertingkat kayaknya asyik buat bermain-main. Atau entah ....  Dulu-dulu, sekarang-sekarang. Dalam pandanganku kini, ternyata persepsi terhadap rumah bertingkat tidak benar seratus perses sebagai lambang kemakmuran. Anakku kini bernyanyi ingin punya rumah bertingkat, mungkin karena merasa rumah yang ada seka...